Jumat, 30 September 2011

PERJALANANKU

Ini adalah week end diakhir bulan September 2011. Kerinduanku mencapai puncaknya. Aku rindu Ibu/Bapakku. Tentu, mereka jauh lebih merindukanku. Aku yakin itu. Cinta mereka padaku, jauh melebihi besarnya rasa cinta yang bisa aku beri. Aku tak ragu itu.

Perjalanan darat dengan bus umum yang menghabiskan waktu hampir 12 jam tak menyurutkan niatku, tak juga menghapuskan rasa rinduku. Perjalanan bagiku adalah sebuah proses yang menyenangkan. Aku suka bepergian. Aku suka tempat baru. Aku suka bertemu dengan orang-orang baru. Aku sangat menikmati perjalanan ini.

Memulai perjalanan menjelang tengah hari, mungkin itu satu kekeliruan yang aku lakukan. Meskinya, aku bisa berangkat lebih pagi, tapi itulah aku. Kesiangan, sudah jadi rutinitasku, betapa pun aku merencankannya. Tapi, tak apalah. Perjalanan ini tetap menyenangkan bagiku. Terlebih, aku membawa banyak oleh-oleh untuk kubagikan pada kedua orang tuaku yang aku yakin akan membuat mereka tersenyum lebar. Aku tetap semangat.


Melintasi jalan Kopo Bandung, tak lengkap rasanya jika tak turut andil menikmati kemacetannya. "Ya, bukan jalan Kopo namanya kalau tak macet". Di ruas jalan ini, kemacetan, kesemrawutan lalu lintas telah menjadi menu sehari-hari. Masyarakat daerah ini, telah terbiasa, mereka tak mengeluhkannya lagi, itung-itung uji kesabaran mungkin. Angkot, salah satu moda transportasi pilihanku. Jumlah angkot di jalan ini mungkin telah melebihi kapasitas jalan. Jumlah membludak, Saling selip, bila perlu trotoar jalan pun direbutnya. Tak mau kalah, para pengendara motor yang kian hari kian bertambah jumlahnya, membuat kemacetan jalan ini makin sempurna. Pengendara motor, memang meningkat pesat. Peningkatan ini tentu wajar, motor dianggap sebagai sarana transportasi paling efektif dan efisien. Disamping itu, motor di Indonesia bukan lagi barang mahal. Kredit motor sudah sangat dipermudah.

Ironis. Sampah-sampah juga turut meramaikan suasana jalanan ini. Pedagang kaki lima yang menjajakan barang-barang dagangan hingga ke bahu jalan, sudah jadi hal biasa. Buntelan-buntelan kantong plastik berisi sampah tergelatak disembarang tempat.

DIA TELAH PERGI

Begitu cepat waktu berlalu. Tak terasa September 2011, akan segera berakhir. Kugunakan untuk apa sajakah gerangan waktu yang pernah aku miliki?. Apa saja yang telah aku lakukan dengan waktu itu? Adakah aku telah banyak mensia-siakannya?.

Oh, malangnya aku, jika aku telah banyak mensia-siakan waktu yang berharga itu. Waktu yang tak pernah kembali. Waktu yang terabaikan, tanpa manfaat yang kulakukan. Waktu yang telah pergi berlalu, tanpa ingat alamat tuk kembali pulang.

Oh, Tuhan...
Maafkan hambamu ini,
Aku terbuai dalam rayuan dunia yang sangat menggoda
Dunia maya yang elok mempesona
Aku lupa tempat tujuan dimana aku kan menyandarkan sauhku yang telah lelah berlayar
Aku terlalu terpana menatap pesona-pesona semu yang kian memudar dan berganti warna
Aku telah terlena
Aku terlalu "bahagia" dalam keengganan yang membius, dan mencuri waktuku

Tuhan,
Bawa aku kembali ke jalan-Mu
Jangan biarkan aku tersesat terlalu lama
Jangan relakan aku bermain-main terlalu jauh hingga aku lupa tempat pulangku
Aku Rindu Pada-Mu