Selasa, 26 Juli 2011

Teratai

Teratai,
Apakah yang Sobat sekalian bayangankan setiap kali mendengar kata teratai??
Tentu pikiran dan bayangan teman-teman sekalian akan langsung tertuju pada bunga.
Ya, teratai memang lazim dikenali sebagai salah satu jenis bunga.
Aku pun berpikir demikian.

Di dunia ini, Tuhan menghadiahkan begitu banyak jenis bunga. Sebagai anugrah yang dapat dinikmati setiap manusia. Sebagai penghias dunia Ciptaan-Nya. 
Bunga memang sangat identik dengan keindahan, kecantikan, kasih sayang, dan lambang ungkapan perasaan yang mendalam.

Tak terkecuali dengan teratai.
Bunga yang tumbuh dilingkungan perairan ini sangat berkesan bagiku.
Bukan karena seseorang yang menghadiahkannya bagiku.
Bukan pula karena aku memiliki kenangan tertentu sehubungan bunga itu.
Aku pun tak memiliki filosofi tertentu berkenaan dengan bunga cantik ini.

Sampai suatu ketika, aku membaca sebuah buku yang sangat berkesan bagiku.
Aku sangat terinspirasi oleh teratai.
Bukan teratai itu sendiri yang menginspirasiku, namun setidaknya setelah membaca buku itu, ingatanku akan teratai menjadi sangat lekat.

Dalam buku "Sang Alkemis"
Aku dapati prolog buku itu yang bertutur dengan bahasa indah yang memerlukan penalaran khusus untuk memahami.
Dari prolog itu pula aku menemukan satu momentum untuk melakukan penelusuran kedalam diriku.
Aku sangat memerlukan komponen lain dilingkunganku, hingga aku dapat memaknai indahnya ciptaan Tuhan dalam diriku.

Sebagaimana teratai yang merasa sangat kehilangan Santiago, sepeninggalnya.
Bukan karena teratai itu sangat menyayangi Santiago.
Namun karena teratai tak lagi dapat menatap keindahan dirinya dibening mata Santiago.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar